Cerita Sukses
Assessment Center Indonesia, Kontribusi Telkom untuk Indonesia
Metode Assessment Center adalah metode yang digunakan untuk mengevaluasi personel dengan atribut atau kemampuan yang relevan terhadap efektivitas organisasi. Dalam prosesnya, Assessment Center menggunakan teknik simulasi yang disiapkan dan dilakukan oleh profesional terlatih dimana hasilnya akan diolah melalui proses integrasi statistik. Ini merupakan metode yang umum digunakan di berbagai belahan dunia seperti Eropa, Amerika dan Australia. Di Indonesia sendiri, metode Assessment Center diperkenalkan oleh Telkom Indonesia pada tahun 1990. Assessment Center yang digunakan oleh Telkom Indonesia untuk kebutuhan internal dengan cepat menjadi benchmark bagi perusahaan lain yang ada di Indonesia seperti Astra Motor, Pos Indonesia dan lainnya. Sebelum Telkom Indonesia memperkenalkan Assessment Center, perusahaan mengandalkan rekam jejak, pencapaian kinerja dan tes psikometri untuk memprediksi kinerja karyawan dan manajer. Tetapi informasi itu saja ternyata tidak cukup sehingga semakin banyak yang mengadopsi dan menggunakan Assessment Center yang hasilnya jauh lebih dapat diandalkan. Setelah perjalan yang cukup panjang, di akhir tahun 2013, unit Assessment Center Telkom ditetapkan menjadi unit mandiri yang diberi nama "Assessment Center Indonesia" atau ACI. Sebagai unit mandiri, ACI dituntut untuk berkontribusi lebih dalam menyiapkan sumber daya manusia terbaik Indonesia. Tidak hanya berfokus pada mendukung program Assessment Center secara internal tetapi juga melakukan ekspansi layanan ke perusahaan dan organisasi lain di luar Telkom Indonesia. Tentu, ini merupakan wujud kontribusi Telkom Indonesia bagi tanah air.Pendekatan Yang Digunakan Untuk Menjamin Keberhasilan Assessment Center oleh ACISampai titik dimana ACI diakui sebagai unit mandiri yang digunakan oleh lebih dari seratus perusahaan dan organisasi tentu bukan perjalanan yang mudah. Sejak tahun 1990, Telkom Indonesia secara konsisten sudah menggunakan Assessment Center untuk mengevaluasi kompetensi manajerial di lingkungan internal juga eksternal. Metode ini dipilih karena merupakan metode yang paling obyektif dan menjamin transparansi proses evaluasi kemampuan karyawan. Tidak hanya itu, Telkom Indonesia juga terus melakukan perbaikan serta pengembangan yang berkelanjutan dalam rangka menjaga validasi hasil dari metode tersebut. Salah satu bentuk pengembangan yang dilakukan adalah dengan bergabungnya beberapa sumber daya manusia Assessment Center Telkom Indonesia yang terlibat sebagai pengurus PASSTI atau Perkumpulan Assessment Center Indonesia yang fokus melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai metode Assessment Center yang belum terlalu familiar di masyarakat umum. Buah dari hal itu adalah semakin banyak yang mengakui dan menggunakan ACI dalam mengevaluasi beberapa kompetensi utama yang harus dimiliki oleh seorang pegawai atau manajer. Dalam memastikan proses penilaian kompetensi berhasil dilakukan, ada lima langkah yang dilakukan oleh ACI, yaitu: Multi Assessor Profesional yang bertindak untuk menilai dan mengevaluasi dalam setiap tahapan disebut assessor. Dalam setiap proses Assessment Center yang dilakukan oleh ACI terdapat beberapa orang assessor yang akan melakukan penilaian dan evaluasi di waktu yang sama. Ini dilakukan untuk memastikan data yang didapatkan obyektif.Multi SimulationACI sudah menyiapkan beberapa simulasi yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan di Indonesia. Dapat setiap proses Assessment Center, ACI akan melakukan evaluasi perilaku tidak hanya berdasarkan masukan satu simulasi teknik penilaian melainkan beberapa simulasi teknis penilaian yang tentu saja jelas meningkatkan angka keberhasilan dari Assessment Center yang dilakukan. Berdasarkan KriteriaHasil dari evaluasi perilaku assessee atau peserta dari Assessment Center akan diperbandingkan dengan kriteria tertentu yang sudah disiapkan oleh para profesional terlatih di ACI. Data yang DiintegrasikanSetiap data yang didapat selama proses Assessment Center berdasarkan masukan perilaku dari berbagai simulasi yang sudah disiapkan dan akan diintegrasikan sehingga mendapatkan hasil dengan tingkat validitas yang tinggi. Peratingan secara KonsensusProses penilaian atau evaluasi tidak hanya dilakukan oleh satu assessment melainkan beberapa sehingga untuk hasil yang objektif dan valid maka nilai akhir dari setiap assessee merupakan kesepakatan antar assessor dan mengacu pada kriteria yang sudah ditetapkan sebelumnya.Perbedaan utama Assessment Center dengan metode lainnya adalah evaluasi dilakukan melalui simulasi. Dalam hal ini, simulasi merupakan serangkaian tugas atau tantangan yang sengaja diciptakan untuk menghasilkan perilaku yang relevan dengan kompetensi yang ingin diidentifikasi. Simulasi yang dilakukan dirancang secara khusus untuk menyerupai kondisi kerja sehari-hari yang bertujuan untuk bertujuan untuk mengukur kompetensi yang dibutuhkan agar pegawai dapat menjalankan peran dan tugasnya.Beberapa simulasi yang menjadi bagian dari evaluasi Assessment Center adalah:Bekerja Dalam GrupIni merupakan salah satu kompetensi penting yang wajib dimiliki oleh pegawai pada sebuah perusahaan. Kompetensi ini penting karena untuk mencapai tujuan utama dari perusahaan diperlukan kerjasama yang baik antar setiap individu. Selain itu bekerja dalam grup juga memiliki banyak hal positif seperti menyebabkan proses bekerja menjadi lebih efektif, kolaborasi dapat memunculkan banyak ide baru, dan meningkatkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah. Untuk mengevaluasi kompetensi ini, assessee diharuskan mengikuti simulasi di mana mereka dibagi menjadi grup-grup kecil beranggotakan empat hingga enam orang dan diharuskan menyelesaikan masalah tertentu. Selama proses simulasi ini assessor akan mengevaluasi setiap perilaku tidak hanya fokus pada hasil akhir dari penyelesaian masalah yang diberikan. Interaksi dalam Bekerja. Simulasi untuk menilai interaksi dalam bekerja ini biasanya akan disesuaikan dengan kebutuhan dari setiap jabatan. Jika Assessment Center dilakukan untuk menilai kompetensi yang berfokus pada marketing maka simulasi yang disiapkan tentu saja berkaitan dengan interaksi dengan pelanggan. Tidak hanya itu, interaksi dalam bekerja juga berkaitan dengan interaksi dengan bawahan dan interaksi dengan rekan sejawat. Keterampilan dalam hal ini biasanya akan memperjelas karakter seorang pegawai yang berkaitan dengan kompetensi. Bekerja Secara Mandiri.Assessment Center juga memiliki simulasi untuk menilai kompetensi atau kemampuan seorang pegawai dalam hal bekerja secara mandiri. Tentu ini sesuatu yang penting terlebih di masa sekarang yang banyak perusahaan mulai mengadopsi sistem kerja hybrid atau menggabungkan work from office dan work from home. Dengan kompetensi bekerja mandiri yang baik maka performa seorang pegawai baik selama bekerja di kantor atau di lokasi lain maka tidak akan ada bedanya. Apakah simulasi yang menjadi bagian dari Assessment Center terbatas hanya pada tiga simulasi yang sudah disebutkan di atas? Tentu saja tidak. Sebagai sebuah proses evaluasi, Assessment Center dari ACI memiliki banyak simulasi yang disesuaikan dengan kebutuhan akan kompetensi yang ingin dievaluasi. ACI sangat paham kalau setiap peran atau jabatan membutuhkan kompetensi yang berbeda sehingga membutuhkan proses evaluasi yang berbeda pula. ACI, Buah dari Perjalanan Selama 29 TahunPengalaman merupakan guru terbaik tetapi bermodalkan pengalaman saja tidak cukup terutama dalam Assessment Center. Sejak tahun 1990 hingga sekarang, ACI sudah melakukan proses Assessment Center untuk lebih dari 50.000 orang dari berbagai industri seperti akomodasi, informasi dan telekomunikasi, jasa keuangan, asuransi, kontruksi, transportasi, serta industri lainnya. Tidak hanya industri, ACI juga melakukan proses evaluasi kompetensi untuk organisasi atau instansi pemerintah seperti Komisi Pemberantas Korupsi, Kantor Staf Kepresidenan, Kementerian BUMN, dan masih banyak instansi lain yang mempercayai ACI untuk melakukan evaluasi kompetensi. Kementerian Perhubungan merupakan satu dari sekian banyak instansi perusahaan yang menggunakanan layanan Assessment Center dari ACI. Pada tahun 2021, ACI terlibat dalam pemetaan potensi dan kompetensi calon pemangku jabatan pimpinan tinggi madya di Kementerian Perhubungan. Untuk mendapatkan hasil terbaik, ACI tidak hanya mengadakan Assessment Center tetapi juga menganalisis kompetensi apa yang harus dimiliki oleh seseorang untuk mengisi pimpinan tinggi madya. Dari hasil tersebut baru ACI merancang Assessment Center yang sesuai yang meliputi kegiatan pra-Assessment Center, Assessment Center, penetapan hasil, pemetaan nine box talent, personality assessment, feedback assessment serta penyusunan laporan akhir. Hasilnya sangat memuaskan Kementerian Perhubungan selaku klien. Banyak yang bertanya mengapa ACI dipercaya oleh begitu banyak pihak? Tentu jawabannya tidak hanya sebatas karena ACI memiliki pengalaman yang lebih banyak. ACI menjadi pilihan karena dalam melakukan Assessment Center, ACI selalu dilandasi etika bekerja dengan menjunjung tinggi accuracy dan selalu berupaya untuk menajamkan hasil, coopetitive atau membentuk ekosistem yang kondusif, serta intensify yaitu berupaya untuk menanamkan kompetensi diri dengan menjunjung tinggi integritas sebagai nilai utama. ACI akan terus melangkah dengan komitmen untuk terus meningkatkan layanan dan hasilnya melalui perbaikan yang sistematis, peningkatan kompetensi sumber daya manusia dan asesor yang dalam hal ini merupakan aset utama melalui program pelatihan dan pengembangan serta membangun knowledge management system agar dapat menghadirkan kepuasan maksimal bagi pengguna layanan Assessment Center ini.
Nov 29, 2022