Kementerian Perhubungan Republik Indonesia merupakan kementerian dalam pemerintahan Indonesia yang membidangi urusan transportasi. Sebagai kementerian tentu banyak pekerjaan yang harus diselesaikan seperti perumusan dan penetapan kebijakan, pengelolaan barang, pengawasan pelaksanaan tugas hingga kegiatan teknis yang berskala nasional. Ini tentu tidak mudah dan membutuhkan pemimpin dengan kompetensi tertentu untuk memastikan semua fungsi dan tugas dari kementerian berjalan seperti seharusnya.
Selain menteri yang merupakan pemimpin dari kementerian, dikenal pula Jabatan Pimpinan Tinggi Madya (JPT Madya) yang meliputi jabatan sekretaris jenderal, direktur jenderal, inspektur jenderal, kepada badan, staf ahli menteri, serta jabatan lain yang setara dengan eselon satu. Fungsi utama dari JPT Madya adalah memimpin dan memotivasi setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk melaksanakan tugas dan fungsinya sebaik mungkin agar tercapai tujuan dari Kementerian.
Pengisian atau seleksi JPT Madya dilakukan secara terbuka dan kompetitif di kalangan ASN tentu dengan mempertimbangkan kelayakan terkait syarat kompetensi, kepangkatanan, pendidikan, latihan, rekam jejak profesi, serta integritas dan persyaratan lain yang sudah ditentukan sebelumnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Proses seleksi ini biasanya melibatkan pihak lain untuk melakukan pengujian atau evaluasi. Seperti yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan pada tahun 2021. Kementerian perhubungan menggandeng ACI "Assessment Center Indonesia" untuk melakukan pemetaan potensi dan kompetensi dari calon pemangku JPT Madya.
ACI atau Assessment Center Indonesia merupakan unit mandiri milik Telkom Indonesia yang sejak tahun 1990 sudah mengimplementasikan Assessment Center yang merupakan salah satu metode untuk mengevaluasi personel dengan atribut atau kemampuan yang relevan terhadap efektivitas organisasi. Assessment Center hingga sekarang masih dianggap sebagai metode yang paling presisi dan obyektif.
Dalam proses evaluasi seorang pegawai untuk menduduki jabatan tertentu, kompetensi dapat dikatakan sebagai tolak ukur utama. Kompetensi itu sendiri, dapat diartikan sebagai kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan atau melaksanakan pekerjaan yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja. Ketika akan melakukan evaluasi dengan metode Assessment Center, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan kompetensi apa saja yang dibutuhkan untuk posisi tersebut atau menjadi kriteria keberhasilan. Hal ini penting karena kompetensi yang dibutuhkan untuk setiap jabatan berbeda karena disesuaikan dengan tugas dan fungsinya.
Tugas dari ACI adalah melakukan evaluasi untuk memastikan setiap kandidat memiliki kompetensi tersebut atau tidak melalui serangkaian simulasi dan tes yang merupakan bagian dari Assessment Center.
Setelah menganalisis kompetensi apa saja yang harus dimiliki oleh seorang JPT Madya, ACI menyiapkan metode evaluasi yang paling sesuai untuk digunakan dalam pelaksanaan proses Assessment Center. Ada empat simulasi yang disiapkan oleh ACI yang harus dilalui oleh setiap calon JPT Madya, yaitu:
Simulasi ini merupakan simulasi berkelompok di mana setiap kelompok akan mendapatkan persoalan yang sama tetapi setiap anggota kelompok diberikan peran yang berbeda. Diharapkan dalam proses diskusi yang dilakukan setiap anggota kelompok akan melakukan sesuai dengan perannya serta mendapatkan solusi dari masalah yang diberikan. Tentu saja ada batasan waktu untuk simulasi ini.
Dalam simulasi ini setiap orang akan mendapatkan masalah atau persoalan yang berbeda terkait bawahan dan diminta untuk memberikan solusi dalam batasan waktu yang sudah ditentukan. Simulasi ini bersifat pribadi atau satu peserta untuk setiap sesinya tanpa melibatkan peserta lainnya.
Seperti namanya, dalam simulasi ini peserta akan diberikan persoalan dan diminta untuk mengkajinya kemudian memberikan rekomendasi terkait persoalan tersebut. Sama seperti simulasi sebelumnya, simulasi ini juga juga dilakukan dalam batas waktu dan tanpa melibatkan peserta lain.
Kali ini para peserta akan diwawancara oleh assessor dalam batasan waktu. Wawancara ini dilakukan untuk mencari tahu lebih mendalam tentang para kandidat. Tujuannya tentu saja untuk melakukan profiling dari setiap peserta untuk menilai kecocokan kandidat dengan posisi yang dituju.
Setelah melakukan Assessment Center, tugas ACI tidak selesai begitu saja. Sebagai penyedia layanan, ACI akan melakukan pemetaan dari hasil assessment dan personality traits yang sudah dilakukan. Untuk memberikan hasil yang lebih presisi dan obyektif setiap proses tidak hanya dilakukan oleh satu orang assessor melainkan beberapa assessor secara bersamaan.
ACI juga akan memberikan umpan balik kepada setiap kandidat JPT Madya Kementerian Perhubungan. Umpan balik ini merupakan program pengembangan kompetensi yang dilakukan dengan cara menyampaikan dan mendiskusikan hasil dari assessment yang sudah dilakukan. Ini bertujuan agar kandidat dapat meningkatkan kompetensi mereka dan mendorong pertumbuhan pribadi secara optimal.
Di akhir program, Kementerian Perhubungan mendapatkan laporan yang komprehensif berupa data lengkap hasil Assessment Center dari setiap kandidat dengan rekomendasi berdasarkan kompetensi yang sudah ditentukan. Laporan yang diberikan oleh ACI digunakan oleh Kementerian Perhubungan sebagai bahan pertimbangan untuk memilih JPT Madya pada tahun 2021.
Jelajahi solusi dari MyTEnS
MyTEnS dapat membantu meningkatkan performa bisnis Anda dengan solusi terintegrasi dan didukung oleh dari pakar terpercaya kami.MyTEnS merupakan Digital Touch Point bagi pelanggan untuk mengelola tagihan, dan memonitor proyek yang ditangani oleh PT Telekomunikasi Indonesia, memastikan optimalisasi proses operasional dan penjualan untuk segmen Enterprise, Medium Enterprise & Government.
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52 Jakarta 12710 - INDONESIA